hingga suatu saat dengan kecepatan sang cahaya mendekati sang bulan, sang cahaya membelokkan arahnya dan kembali menuju sang matahaari, cahaya yang sangat di nanti nantipun tak kunjung tiba, hingga sang bulan semakin redup akan penantiannya dan mati.
" saat kau ( cahaya) sedang berlari untuk menemuiku dia (matahari) seperti sumber dalam hidupmu yang tak bisa kau lepas, kau seperti bernapas karenanya, yang bisa membuatmu mati jika tanpanya, sedangkan aku (sang bulan) hanya sebuah tepat persinggahanmu, hanya sementara, yang hanya bisa menjadi sebuah hempasan napas yang tak kau butuhkan atau hanya sebuah jeda dalam napasmu. "
untukmu yang akan menjadi cahayaku,
dan kau yang menjadi mataharinya
dari aku sang bulan yanng menanti cahaya untuk hidup kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar